Bagaimana Mengetahui Kita Sudah Sembuh dari COVID-19 dan Tak Akan Menularkan Orang?
"Jadi hasil positif menunjukkan materi genetik yang ada, tapi enggak bisa membedakan materi genetiknya, apakah berasal dari virus yang masih utuh dan aktif, atau virusnya sudah rusak."
Sejak Mei 2020, persyaratan dua tes PCR sudah tidak lagi dibutuhkan untuk yang bergejala ringan, karena terbatasnya peralatan laboratorium dan petugas di daerah penularan tinggi.
Dokter Ning mengatakan persyaratan tes PCR dapat diberlakukan bila negara memang punya kapasitas untuk melakukannya.
"Negara maju yang tes PCR nya masih banyak, boleh melakukan evaluasi PCR untuk menentukan seseorang boleh keluar [dari isolasi] atau belum," katanya.
"Di Indonesia kita mengadopsi [aturan] Kemenkes, tidak perlu pakai PCR tapi harus ada penilaian dokter, makanya harus ada surat."
Kok masih lemas setelah sembuh?
Menurut dr Ning, ini tidak hanya terjadi ketika terkena COVID-19.
"Pemulihan [dari] penyakit apa saja pasti kan butuh waktu," katanya.
Misalnya, setelah sakit tifus atau demam berdarah, badan seseorang baru bisa kembali fit setelah dua atau tiga minggu kemudian.
Indonesia mencatat lebih dua juta orang telah sembuh dari COVID. Sementara, total mereka yang dilaporkan tertular virus corona di Indonesia sudah mencapai lebih dari 2,7 juta orang
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?