Bagaimana Mungkin Bisa Berdamai dan Berdampingan dengan COVID-19?
Oleh: DR. H.R. Achmad Dimyati Natakusumah, S.H., M.H.
Tidak peduli kaya miskin baik pejabat maupun bukan pejabat, siapa saja dirusak dan dibunuh dengan cepat.
COVID-19 ingin meluluhlantahkan dan menghancurkan manusia di muka bumi ini, maka mau tidak mau kita harus berperang dan menghancurkan covid-19 di nusantara ini.
Keganasan COVID-19 berbeda dengan binatang buas atau pembunuh penjajah manapun yang memilah memilih dalam menentukan target yang akan menjadi korban, tidak dibasmi semua.
Dalam peperangan ini siapa cepat siapa dapat. Apabila covid-19 yang lebih cepat merasuk ke seluruh tubuh manusia di negara ini maka kita akan kalah dan akan hancur.
Maka untuk memenangi peperangan melawan covid19 ini diperlukan perencanaan yang matang, dan sangat dibutuhkan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi.
Semua harus ada dalam satu komando utuh di bawah kepemimpinan panglima tertinggi di Republik Indonesia.
Setelah perencanaan yang matang sampai dengan pasca-nya, untuk menyukseskan perencanaan tersebut maka diperlukan anggaran yang cukup dan menyeluruh dengan prinsip effesien dan effektif.
Anggaran tersebut di antaranya untuk membiayai kebutuhan sosialisasi, sandang, pangan dan vitamin serta insetif petugasnya, serta imunisasi.
Anggota DPR Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, COVID-19lebih jahat dari teroris dan penjajah di masa kolonial penjajahan.
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan
- Forkopi Dorong Pemerintah dan DPR Bisa Segera Bahas Revisi UU Perkoperasian