Bagaimana Nasib 15 BUMN yang Kini Sedang 'Sakit'?

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi mengungkap nasib 15 BUMN yang saat ini sedang ditangani oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
PPA merupakan anak usaha dari Danareksa. Desember 2023 lalu, PPA melakukan pengelolaan terhadap 22 BUMN. Dari 22 BUMN tersebut, tujuh BUMN telah dibubarkan.
Adapun tujuh BUMN yang dibubarkan yakni PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).
Menurut Yadi jumlah BUMN yang menjadi 'pasien' PPA bakal terus berkurang.
"Kalau saya melihatnya umumnya akan berkurang, pasti berkurang, either ditutup atau dimerger," ujar Yadi di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (2/4) malam.
Terkait nasib kejelasan mengenai BUMN-BUMN tersebut, Yadi meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada PPA.
Dia menambahkan Danareksa ingin agar ada percepatan. Percepatan yang dimaksud ialah nasib yang jelas terhadap BUMN-BUMN tersebut.
"Kalau mau detailnya mungkin ke PPA, tapi kalau dari sisi kami arahan Danareksa, harus ada percepatan, karena kan sudah lama ya ditangani di sana, diserahkan ke kami 2020 akhir, anggaplah 2021. Dan sudah melewati up and down, COVID-nya sudah selesai juga," terang Yadi.
PPA merupakan anak usaha dari Danareksa. Desember 2023 lalu, PPA melakukan pengelolaan terhadap 22 BUMN.
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- Hadirkan Air Bersih di Batam, Pegadaian jadi Koordinator dalam Kolaborasi 23 BUMN bersama Unsoed
- Akselerasi Solusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Komitmen bagi Petani & UMKM
- TASPEN Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Setiap Bulan Bagi Pensiunan, Ini Tujuannya
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara