Bagaimana Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Lingkungan Pemberi Bantuan
Ketika bencana alam terjadi atau sebuah perang pecah, orang-orang pertama yang memberi bantuan adalah petugas PBB atau badan bantuan besar.
Para pekerja bantuan ini datang membawa makanan, obat atau membangun tempat berteduh, dengan upaya menciptakan keadaan normal kembali.
Namun dalam beberapa kasus, yang mereka lakukan justru berdampak lebih buruk.
Dari Haiti ke Suriah, Bosnia ke Sierra Leone, eksploitasi seksual dan pelecehan terjadi di sektor bantuan yang diberikan oleh PBB dan lembaga bantuan, yang dikenal sebagai "surga aman terakhir bagi para pelaku".
Akibatnya, banyak anak-anak yang lahir dari hubungan seksual tersebut.
Menggunakan teknologi DNA, sebuah tim mencoba melacak para pelakunya sekaligus mengirim pesan bagi mereka yang terlibat di sektor bantuan tersebut.
Sudah berusaha melakukannya sejak lama
Andrew MacLeod adalah mantan pejabat tingkat tinggi di PBB, yang kini menjadi profesor tamu di King's College in London. Ia juga adalah salah seorang pendiri lembaga amal yang berusaha memberantas pelecehan seksual terhadap anak-anak Hear Their Cries.
"Dalam pandangan saya ini masalah besar," kata Andrew kepada ABC, berbicara dari Liberia di Afrika Barat.
Eksploitasi seksual banyak terjadi di sektor bantuan kemanusiaan yang dilakukan PBB dan lembaga bantuan lainnya
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?
- Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium
- Warga Indonesia yang Rumahnya Terbakar Menerima Pertolongan Komunitas Australia
- Dunia Hari Ini: Berencana Tulis Ulang Lagu Kebangsaannya, Arab Saudi Gandeng Hans Zimmer