Bagaimana Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Lingkungan Pemberi Bantuan
"Namun seberapa besar? Susah untuk diketahui dengan tepat karena "industri badan bantuan dan PBB sudah berusaha memperkecil masalah ini sejak lama."
Sudah ada beberapa data.
MacLeod mengutip data penelitian tahun 2019, di mana para peneliti melakukan wawancara terhadap 2.500 perempuan di Haiti dan menemukan adanya 265 anak-anak yang lahir dengan salah satu orang tua adalah penjaga perdamaian PBB atau sekitar 10 persen dari jumlah perempuan.
"Dan itu baru dari jumlah anggota militer PBB, belum lagi dari bagian tim pemberi bantuan."
Kisah-kisah seperti ini mulai muncul namun pegiat seperti MacLeod mengatakan ini hanyalah "puncak dari gunung es".
Sebagai contoh di tahun 2018, pekerja bantuan sosial dari LSM Internasional Oxfam yang tiba di Haiti setelah adanya gempa bumi di tahun 2010 dituduh membayar korban gempa untuk melakukan hubungan seksual.
Hal ini membuat Dewan Pembangunan Internasional Australia melakukan penelitian dan menemukan belasan kasus eksploitasi seksual tersebut.
Tahun 2020, belasan perempuan di Republik Demokratik Kongo menuduh petugas bantuan yang datang untuk menangani virus Ebola, yang berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia dan LSM lain melakukan eksploitasi seksual.
Eksploitasi seksual banyak terjadi di sektor bantuan kemanusiaan yang dilakukan PBB dan lembaga bantuan lainnya
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati