Bagaimana Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Lingkungan Pemberi Bantuan

Bagaimana Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Lingkungan Pemberi Bantuan
Setelah bencana, ratusan bahkan ribuan staf PBB dan pekerja bantuan akan datang. (Getty Images: Fred Dufour)

Dalam beberapa kasus, warga ditawari pekerjaan bila  mereka mau berhubungan seksual dengan petugas pemberi bantuan.

Sektor pemberi bantuan ini sudah mengakui adanya eksploitasi, dengan Sekjen PBB António Guterres mengatakan bahwa pelanggaran seksual ini "merupakan masalah di seluruh jaringan PBB" dan "setiap korban berhak mendapatkan keadilan."

Ketimpangan kuasa

Menurut MacLeod, memang banyak misi penjaga perdamaian PBB atau bantuan bencana dijalankan dengan niat yang benar, namun kondisi di lapangan membuka celah bagi pelecehan dan eksploitasi seksual.

"Di mana ada ketimpangan kuasa antara pria dan perempuan, maka pria akan melecehkan perempuan," katanya.

"Dan di dunia saat ini  ketimpangan kuasa paling besar adalah antara pemberi bantuan dan penerima bantuan.

Pekerja pemberi bantuan akan menguasai makanan, air dan tempat berlindung yang dieperlukan oleh penerima bantuan untuk bisa bertahan hidup."

MacLeod mengatakan sebagian orang kemudian menyalahgunakan ketimpangan tersebut.

"Sebagai contoh sejumlah kecil predator tersebut sekarang mencari sasaran di industri bantuan dengan bekerja di lembaga amal anak-anak sehingga mereka bisa mendekati anak-anak," katanya.

Eksploitasi seksual banyak terjadi di sektor bantuan kemanusiaan yang dilakukan PBB dan lembaga bantuan lainnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News