Bagaimana Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Lingkungan Pemberi Bantuan

Dalam beberapa kasus, warga ditawari pekerjaan bila mereka mau berhubungan seksual dengan petugas pemberi bantuan.
Sektor pemberi bantuan ini sudah mengakui adanya eksploitasi, dengan Sekjen PBB António Guterres mengatakan bahwa pelanggaran seksual ini "merupakan masalah di seluruh jaringan PBB" dan "setiap korban berhak mendapatkan keadilan."
Ketimpangan kuasa
Menurut MacLeod, memang banyak misi penjaga perdamaian PBB atau bantuan bencana dijalankan dengan niat yang benar, namun kondisi di lapangan membuka celah bagi pelecehan dan eksploitasi seksual.
"Di mana ada ketimpangan kuasa antara pria dan perempuan, maka pria akan melecehkan perempuan," katanya.
"Dan di dunia saat ini ketimpangan kuasa paling besar adalah antara pemberi bantuan dan penerima bantuan.
Pekerja pemberi bantuan akan menguasai makanan, air dan tempat berlindung yang dieperlukan oleh penerima bantuan untuk bisa bertahan hidup."
MacLeod mengatakan sebagian orang kemudian menyalahgunakan ketimpangan tersebut.
"Sebagai contoh sejumlah kecil predator tersebut sekarang mencari sasaran di industri bantuan dengan bekerja di lembaga amal anak-anak sehingga mereka bisa mendekati anak-anak," katanya.
Eksploitasi seksual banyak terjadi di sektor bantuan kemanusiaan yang dilakukan PBB dan lembaga bantuan lainnya
- Motif Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien Saat USG Terungkap, Alamak
- Dokter Kandungan Terduga Pelaku Pelecehan di Garut Berhenti Praktik Sejak 2024, Penyebabnya Masih Diselidiki
- Alumnus Diduga Melecehkan Pasien di Garut, Unpad Buka Suara
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Polisi Buka Posko Pengaduan Terkait Pelecehan Dokter Kandungan di Garut