Bagaimana Peluang Jenderal Andika jadi Capres? Bandingkan dengan Gatot, Moeldoko, SBY

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menduga Presiden Jokowi punya 2 alasan pokok memilih Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI.
Pertama, Presiden Jokowi mempertimbangkan kebutuhan untuk melanjutkan konsolidasi di jajaran TNI.
Kedua, Presiden Jokowi menilai Jenderal Andika memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Menurut saya, itulah alasan pokok presiden mengajukan Andika Perkasa," kata Karyono, di Jakarta, Minggu (7/11).
Ditanya soal wacana bahwa Andika Perkasa berpeluang maju di Pilpres 2024 setelah menjabat panglima TNI, Karyono mengatakan itu persoalan lain yang bukan merupakan bagian dari skenario penunjukkannya sebagai calon tunggal panglima TNI.
"Bahwa ada pihak yang berpendapat posisi Andika sebagai panglima bisa menjadi batu loncatan untuk melaju pada kontestasi Pilpres 2024 menurut saya itu bagian dari kebebasan berpendapat. Saya menilai, itu merupakan pendapat spekulatif," kata Direktur Eksekutif IPI ini.
Dikatakan, jika Andika memiliki hasrat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, itu merupakan haknya sebagai warga negara.
"Namun, tentu setelah dia pensiun dari jabatan panglima TNI pada Desember 2022 nanti," ujarnya.
Bagaimana peluang Jenderal Andika di pilpres 2024? Karyono menjawab, “tentu tergantung sejauh mana publik merespons sosoknya, tetapi, sejauh ini elektabilitas Andika sebagai capres masih sangat rendah.”
Berdasarkan survei SMRC September 2021, elektabilitas Andika baru 1 persen, masih jauh di bawah tokoh-tokoh dari kalangan militer lainnya.
Karyono Wibowo mengulas peluang Jenderal Andika Perkasa di bursa capres di Pilpres 2024, silakan simak.
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Merespons Putusan MK Tentang PT Nol Persen, Sultan Wacanakan Capres Independen
- Sampit Bantul