Bagaimana PMS Memengaruhi Tubuh Sesuai Usia Anda
Tidak jelas mengapa beberapa wanita mengalami gejala yang lebih agresif daripada yang lain.
Atau mengapa diperkirakan 3 persen -8 persen wanita mengembangkan gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), bentuk PMS yang lebih serius yang membuat gejala biasa menjadi lebih parah dan bahkan melemahkan tubuh wanita.
Kebiasaan gaya hidup tertentu seperti kurang tidur, makan sembarangan, merokok dan kurang aktivitas bisa memperkuat gejala PMS.
2. Pada usia 30-an, gejala cenderung mudah
Dalam dekade ini, PMS cenderung tidak terlalu ekstrem. Wanita berusia 30-an cenderung memiliki lebih sedikit gejala.
Salah satu alasannya, karena bagi banyak wanita, usia 30-an adalah dekade ketika mereka menjadi ibu dan kehamilan dan menyusui bisa mengurangi gejala PMS.
Hamil menyebabkan berhenti ovulasi dan menstruasi teratur, dan tanpa menstruasi, tidak ada PMS.
3. Setelah berusia 40-an, PMS bisa kembali dengan sepenuh hati
Kembung, keram, kabut otak dan perubahan mood, merupakan beberapa gejala PMS yang telah Anda kenal atau yang biasa disebut sindrom pramenstruasi.
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat
- 5 Manfaat Air Perasan Jeruk Nipis, Bantu Cegah Serangan Penyakit Ini
- Chief Human Capital Officer ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
- 6 Manfaat Air Rebusan Pare Campur Madu, Bikin Diabetes Ambyar