Bagasi Berbayar Bisa Bikin Industri Pariwisata Terpuruk
jpnn.com, SURABAYA - Biaya paket wisata domestik berpeluang naik seiring kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan beberapa maskapai penerbangan.
Saat ini separuh dari harga paket wisata yang ditawarkan diperoleh dari biaya transportasi.
Ketua Dewan Tata Krama Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim Nanik Sutaningtyas menuturkan, biaya tersebut bisa lebih tinggi jika harga tiket pesawat juga naik.
’’Jadi, kami asumsikan kenaikan biaya paket wisata domestik saat ini sekitar 30–50 persen,’’ kata Nanik, Kamis (31/1).
Nanik mengungkapkan, kebijakan bagasi berbayar membuat banyak pelanggannya kecewa. Terutama yang ingin berwisata jarak jauh.
Contohnya, warga Surabaya yang ingin berlibur ke Medan dan harus transit di Jakarta akan mengeluarkan biaya bagasi yang cukup besar. Sebab, biaya bagasi akan terhitung dua kali.
’’Pertama dibayar saat perjalanan dari Surabaya–Jakarta karena transit dulu, lalu Jakarta–Medan. Tarif bagasi ini bisa-bisa lebih mahal dari harga tiket pesawat Surabaya–Medan,’’ jelas Nanik.
Meski begitu, pihaknya belum bisa memprediksi seberapa besar pengaruh kebijakan tersebut terhadap pertumbuhan wisatawan domestik.
Biaya paket wisata domestik berpeluang naik seiring kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan beberapa maskapai penerbangan.
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor
- Memperkuat Industri Pariwisata Indonesia, DXI 2024 segera Digelar di Jakarta
- Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan
- Traveloka Turut Berperan Mendorong Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan
- Antusiasme Masyarakat Desa Kembangkan Potensi Pariwisata Sangat Tinggi
- Luncurkan Fitur Baru, Bobobox Dukung Industri Pariwisata Bebas Emisi Karbon 2045