Bagi Demokrat, Kamala Harris Seperti Kekacauan Vs Bencana
Sejumlah bos di Demokrat sejak awal ada yang tak setuju dengan pencalonan kembali Biden. Kini di saat Hari H makin dekat, Biden justru mundur dan mendorong Harris yang juga tak semua bisa tergoda dengan perempuan yang kini menjabat Wakil Presiden itu.
Banyak penilaian, bahkan di Demokrat sendiri, duet Biden-Harris selama ini tak berprestasi.
Demokrat puyeng, tetapi ada kesimpulan bahwa kekacauan di internal lebih baik ketimbang harus menerima bencana bernama Donald Trump.
Tidak ada preseden yang jelas mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya, tak ada templat yang siap pakai.
Contoh format terdekat mungkin Pilpres AS 1968, tahun yang penuh kekerasan dan pergolakan politik. Presiden (dari) Partai Demokrat Lyndon Johnson, yang terkepung oleh Perang Vietnam, mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi. Lalu kandidat utama partai tersebut, Robert F. Kennedy, dibunuh. Wakil Presiden saat itu, Hubert Humphrey, dinominasikan pada sebuah konvensi di Chicago yang dilanda protes anti-perang.
Namun, dia kalah tipis dari jago Republik Richard Nixon.
Republik, di sisi lain, konon kini makin percaya diri. Mereka siap berkuasa, tak hanya mengendalikan Gedung Putih, tetapi juga Kongres.
'Perang' antara Republik dengan Harris selama ini, akan makin mendapat panggung.
Contoh format terdekat mungkin Pilpres AS 1968, tahun yang penuh kekerasan dan pergolakan politik.
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Pemerintahan Sederhana
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan