Bagi Ganjar, Parpol Keroyok PDIP Sudah Biasa, Dahulu Jokowi Dibegitukan Tetap Menang
jpnn.com, SEMARANG - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menanggapi santai deklarasi yang dilakukan PAN dan Golkar terhadap Prabowo Subianto untuk berkontestasi di Pilpres 2024.
Menurut Ganjar, peristiwa bergabungnya partai politik mengeroyok PDIP dalam gelaran pilpres sudah pernah terjadi.
"Kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah, ya. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini, kami catat dalam perjalannya dan selalu ada dinamika yang berubah," kata Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh Kota Semarang, Minggu (13/8).
Di sisi lain, Ganjar menyebut aksi deklarasi yang dilakukan oleh parpol merupakan suatu hal yang biasa saja dalam proses demokrasi.
"Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi, saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapa pun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah menerangkan merapatnya Golkar dan PAN ke Prabowo menurut Ganjar hal yang biasa. Saat ini, semua partai sedang bernegosiasi untuk menentukan arah politik masing-masing.
PDIP, lanjut Ganjar, juga terus menjalin komunikasi dengan partai lain, baik yang sudah mendukung maupun yang belum.
"Kalau ada partai merapat ke salah satu titik, menurut saya itu hak politik mereka," jelasnya.
Menurut Ganjar, peristiwa bergabungnya partai politik mengeroyok PDIP dalam gelaran pilpres sudah pernah terjadi.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Golkar Jaksel Patroli Mencari Perusak Baliho RIDO
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri