Bagi Jakarta, MRT Harga Mati

Bagi Jakarta, MRT Harga Mati
Bagi Jakarta, MRT Harga Mati
Karena itu Pemprov DKI berkomitmen akan memberikan prioritas tinggi pada pembangunan transportasi publik berbasis rel seperti MRT. “Waktu pertama kami berbicara Jabodetabeik, saya selalu dimusuhi Ali Sadikin (alm). Karena saya berkali-kali mengatakan rel adalah solusi terbaik untuk Jakarta. Sebelum beliau meninggalkan kita semua, beliau bilang Fauzi, kamu pada saat itu benar. Kalau dari mula kita pakai transportasi rel, Jakarta tidak begini jadinya, tidak amburadul,” kenang dia atas pesan mantan Gubernur Ali Sadikin.

Sementara Deputi Gubernur Bidang Perdagangan, Industri dan Transportasi Sutanto Soehodo menerangkan, survei membuktikan sebanyak 56 persen pelaku perjalanan bergantung pada angkutan umum. Jumlah ini tergolong besar jika diukur dari jumlah penduduk Jakarta yang mencapai lebih dari 12 juta jiwa pada siang hari. Namun ketersediaan transportasi publik belum bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Kebutuhan tersebut tidak mampu ditangani hanya dengan busway saja, karena per harinya maksimal hanya bisa mengangkut 300 ribu orang. Kondisi ini, yang merangsang orang beralih pada kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor ini, telah mencapai angka 1100 kendaraan per harinya, dengan didominasi sepeda motor sebanyak 900 kendaraan. (rul)

Berita Selanjutnya:
Soal DBD, DKI Kurang Tanggap

MASS Rapid Transit (MRT) merupakan solusi jitu menjawab persoalan transportasi Jakarta. Sebab transportasi publik berbasis rel mampu mengurai kemacetan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News