Bagikan KJP, Bank DKI Dituding Kampanyekan Ahok
Selain itu, ia mengimbau aparat pemerintah untuk tetap netral dalam Pilkada DKI Jakarta. Terutama terkait berbagai penyebaran bantuan sosial bagi masyarakat.
"Program rakyat kan ada aturannya. Mana ada bank hari Minggu buka. Biasanya di sekolahan kok. Memang aneh-aneh menjelang Pilkada. Semua orang banyak ribut agar Bansos supaya tidak dibagikan jelang Pilkada, ini dampaknya," kata Taufik.
Seperti diketahui, ribuan warga berkumpul di kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Sabtu dan Minggu, 21-26 Februari 2017, untuk mengambil Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dibagikan Bank DKI. Warga tidak mampu ini harus antre panjang hingga berjam-jam. Totalnya, ada 6.000 lembar KJP yang dibagikan dalam dua hari itu.
Hari itu, pembagian di lantai 1 dikhususkan untuk warga yang anaknya bersekolah di SDN 01, 07, 09 Grogol Selatan dan SDN 05 dan 09 Cipulir. Sementara di lantai 2, pembagian KJP khusus untuk warga yang anaknya bersekolah di SDN 11 Kebayoran Lama Utara, SDN 16 Bangka Raya dan SDN 05, 011 Pondok Jaya. (prs/rmol)
Pasangan Petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat diminta agar tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan memenangkan
Redaktur & Reporter : Adil
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Sudaryono: Doa Bersama di Kampanye Akbar untuk Munajat Kemenangan Luthfi-Yasin
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat