Bagikan Sertifikat di Riau, Raja Antoni: Kalau Bukan Pak Jokowi, Mungkin Tidak Bisa
jpnn.com, PEKANBARU - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, mengatakan Presiden Jokowi telah berhasil mengakselerasi sertifikasi tanah di seluruh Indonesia. Menurutnya, telah terjadi peningkatan sebanyak 44,5 juta bidang tanah dalam 9 tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan oleh Raja Antoni saat menyerahkan 1000 sertifikat tanah yang terdiri dari 500 sertifikat untuk masyarakat Kabupaten Siak dan 500 sertifikat tanah untuk masyarakat Kota Pekanbaru di Auditorium HM Zainal, Kota Pekanbaru pada Senin (8/1).
"Kedatangan saya kesini untuk mewakili Pak Menteri Hadi menyerahkan sertifikat bapak, ibu sekalian. Salam hormat dari beliau," buka Wakil Menteri ATR/BPN.
Raja Antoni menceritakan pada tahun 2014, total bidang di Indonesia yang telah tersertifikasi hanya berjumlah 46 juta bidang, padahal total bidang tanah di Indonesia berjumlah 126 juta bidang.
Dengan demikian massif ada 80 juta bidang tanah yang belum tersertifikasi.
Wakil Menteri ATR/BPN juga menyebutkan bahwa rendahnya jumlah sertifikasi tanah di era sebelum Presiden Jokowi karena saat itu sertifikasi tanah hanya mengeluarkan 500 ribu sertifikat pertahun.
Sehingga perlu waktu selama 160 tahun untuk memastikan semua bidang tanah benar-benar bersertifikat.
“Mau nunggu 160 tahun supaya sertifikatnya diterima bapak, ibu?” tanya Raja Antoni pada para penerima sertifikat.
Menurut Raja Antoni, Presiden Jokowi melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) meningkatkan sertifikasi tanah menjadi 6-7 juta per tahún
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Divonis 12 Tahun Penjara
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila