Bahan Baku Keramik Masih Bermasalah
Rabu, 15 Juli 2009 – 18:36 WIB
BANTEN - Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa hingga saat ini yang masih menjadi kendala dalam industri keramik di Indonesia adalah bahan baku yang tersedia di dalam negeri. "Bahan baku yang tersedia belum dikelola secara manufaktur dan harga energi gas pun masih relatif mahal," ujar Mendag, Rabu (15/7).
Dikatakan Mendag, pemerintah masih selalu berupaya untuk menciptakan iklim usaha, guna meningkatkan daya saing industri keramik nasional. Antara lain dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 06/M-DAG/PER/1/2007 tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Keramik.
Sedangkan untuk melindungi pasar keramik nasional dari serbuan keramik impor berharga murah, lanjutnya, pemerintah telah memperpanjang pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Terhadap Impor Keramik Tableware untuk masa tiga tahun ke depan, yakni dari tahun 2009 sampai 2011. "Hal ini sudah diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 173/PMK.011/2008," ujar Mendag pula.
Sementara, disinggung mengenai langkah ke depan yang akan dilakukan oleh pemerintah terkait dengan industri keramik ini, Mendag menegaskan akan segera menciptakan brand nasional, serta peningkatan mutu keramik. Juga katanya, akan ada upaya pengembangan inovasi desain keramik yang mampu merebut pasar keramik di dalam negeri maupun pasar luar negeri. (cha/JPNN)
BANTEN - Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa hingga saat ini yang masih menjadi kendala dalam industri keramik di Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berkat Program BMD, Omzet Keripik Tempe Yuliza Melonjak
- Sebegini Total Hadiah yang Disiapkan BTN untuk Lomba Desain Rumah, Wow!
- Bersama Satukan Langkah 2025, IDSurvey Gelar Town Hall dengan Seluruh Entitas
- Hiburan & Bisnis jadi Strategi Yudist Ardhana Optimalisasi YouTube Shopping Affiliates
- Wow, Indonesia Bisa Cuan Rp 84,2 Triliun Gegara Tak Impor
- Produk Setting Spray PRAMY Kini Hadir di Indonesia