Bahan Baku Sulit, Perusahaan Sulit Berproduksi

Bahan Baku Sulit, Perusahaan Sulit Berproduksi
Bahan Baku Sulit, Perusahaan Sulit Berproduksi

jpnn.com - JAKARTA - Pelaku bisnis yang menggunakan asam sulit terancam. Pasalnya bahan baku yang harus diimpor itu terganjal Standart Nasional Indonesia (SNI) yang kurang tersosialisasikan dengan baik.

Salah satu produsen perusahaan yang menggunakan asam sulfat adalah PT Cheil Jedang Indonesia (CJI). PT CJI memerlukan asam sulfat sebagai salah satu bahan produksi utama yang kebutuhannya mencapai 7.500 ton per bulan.

"Kami justru mendapatkan informasi simpang siur berita dan bukan dari sosialisasi resmi. Aturan ini sungguh sangat memberatkan," kata Direktur PT CJI, Agus Sutijono saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu (11/6).

Ketidaksiapan regulator dalam menyiapkan perangkat peraturan  dinilai lambat. Ditambah lagi penunjukan laboratorium penguji pun belum ditetapkan menteri terkait secara cepat.

"Kedua hal ini menyebabkan terjadinya kebingungan dan ketidaksiapan dari pihak perusahaan dalam menyiapkan data dan dokumen registrasi," jelas Agus.

Sempitnya waktu dan kurangnya sosialisasi, menjadikan perusahaan yang bergerak di bidang food additive, feed additive dan bidang kimia lainnya, dipastikan mengalami hambatan yang sama dalam memperoleh asam sulfat khususnya dari impor.

Padahal untuk mendapatkan SNI, perusahaan juga dihadapkan pada persoalan teknis birokrasi dan durasi terbit SPPT SNI yang bisa memakan waktu hingga tiga bulan lebih.

Jika sampai batas waktu perusahaan belum mendapatkan SNI, maka sudah dapat dipastikan perusahaan tidak dapat melakukan impor untuk kebutuhan produksi.

JAKARTA - Pelaku bisnis yang menggunakan asam sulit terancam. Pasalnya bahan baku yang harus diimpor itu terganjal Standart Nasional Indonesia (SNI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News