Bahan Kimia BPA Berpotensi Menimbulkan Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Pengendalian dan monitoring penggunaan kemasan bisa dilakukan dengan baik.
Ketiga, komitmen dan tanggung jawab produsen dalam menjamin keamanan produk melalui studi pharmacovigilance yang intensif terkait dengan migrasi/pelepasan BPA dari kemasan dan dampak bagi kesehatan.
“Keempat, upaya Lembaga Autorisasi dalam perizinan produk makanan dan minuman dengan tidak melakukan pembiaran peluang pemaparan bahan berbahaya BPA melalui pemberian label pada kemasan primer pada makanan dan minuman,” tukasnya.
Diketahui, Bisfenol-A (BPA) merupakan bahan kimia yang digunakan dalam kemasan plastik polikarbonat.
Dengan BPA ini, plastik diharapkan tak mudah hancur, sehingga bisa digunakan dengan baik sebagai wadah.
Galon air mineral adalah salah satu yang menggunakan bahan kimia ini. Selain kemasan air berbahan plastik, BPA sebetulnya juga dijumpai pada kemasan berbagai makanan kalengan, perlengkapan rumah seperti pipa air, yang berupa lapisan plastik tipis.
BPA bisa mengalami migrasi dan mengontaminasi produk dalam kemasannya.
Jika seseorang terpapar BPA yang merupakan senyawa endocrine disruptor (gangguan sistem endokrin) ini dalam jangka panjang atau terus menerus, maka harus diwaspadai karena bisa berisiko pada kesehatannya.
Bahan kimia BPA bisa mengalami migrasi dan mengontaminasi produk dalam kemasannya.
- BPOM Ingatkan Risiko BPA dari Galon, Pakar Beri Pendapat Berbeda
- Tak Ada Bahaya BPA, Pemerintah Hingga Pakar Pastikan Konsumsi Air Galon Polikarbonat Aman
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya
- BPOM Wajibkan Label Bahaya, Jangan Ada Pakar yang Bilang BPA Aman
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
- AMDK Sudah Jadi Kebutuhan Masyarakat, Distribusinya Tidak Boleh Terganggu Saat Libur Nataru