Bahan Pengawet Jasad Firaun Ternyata dari Sumatera
Dan yang patut dicatat, kabarnya, negeri-negeri di Eropa baru mengenal rempah di abad pertengahan. Dan begitu mereka mendapati kepulauan rempah di Run, Banda, Ternate, Tidore dan lain pulau di negeri yang hari ini bernama Indonesia, tatanan dunia pun berubah.
Sejarah mencatat, temuan "harta karun" ini bertaut-paut dengan perkembangan kapitalisme yang melahirkan imperialisme dan kolonialisme di muka bumi ini. Lakonnya antara lain Portugis, Spanyol dan Belanda.
Ilmuwan Barus
Kembali ke hubungan para ilmuwan Barus dalam hal pengobatan dengan para ilmuwan Arab, Cina, Yahudi dan India, sebagaimana dijelaskan Rusmin Tumanggor di pangkal cerita ini.
Ilmu pengobatan Barus amatlah kesohor. Dari dulu hingga sekarang, ilmuwan di bidang medis oleh orang Barus disebut Datu.
Rusmin menjelaskan, Datu adalah orang yang memiliki ilmu, ketrampilan serta akhlak dalam memahami penyakit dan pengobatan terhadap penderita penyakit angin (sakit biasa) dan penyakit gaib.
Datu Barus ada tiga sebutan. Datu Bolon atau dukun besar mampu mengobati 120 macam penyakit dan memiliki 60-an mantera.
Kemudian Datu Gelleng atau dukun kecil yang mampu mengobati 1 hingga 10 jenis penyakit dan punya mantera sebanyak 1 hingga 10 pula.
BARUS, sebuah kecamatan di Kabupten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara adalah titik penting peradaban masa lalu. Dari sinilah pengawet jasad Firaun
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono