Bahas 4 Perda, DPRD Kalbar Habiskan Rp1,48 Miliar
Senin, 15 Oktober 2012 – 10:44 WIB
PONTIANAK - Ketua Umum DPP LAKI Burhanudin Abdullah, menyatakan harus ada standarisasi biaya dalam pembahasan peraturan daerah (Perda). Ini penting untuk efesiensi penggunaan anggaran saat pembahasan Raperda di DPRD Kalbar. Ia berharap para pembuat kebijakan anggaran tidak terlalu mudah dan ngoyo membuat mata anggaran besar, yang kegunaannya buat rakyat masih tanda tanya. Sebab, bagaimanapun juga anggaran yang digunakan juga didapatkan dari pajak rakyat yang pertanggungjawabannya harus jelas. Jangan sampai dengan dana besar, justru empat raperda yang dihasilkan, kepentingannya buat rakyat tidak terlalu urgen. "Ini juga pemborosan,"Â tuturnya.
"ÂKita tahu, di Kalbar masih banyak persoalan yang harus dituntaskan, terutama pembangunan jalan, kesehatan dan pendidikan. Masak membuat empat perda dananya di APBD Perubahan 2012 menyentuh Rp1,48 miliar,"Â kata Burhanuddin, di Pontianak, Minggu (14/10.
Menurut dia dana untuk membuat perda inistif dewan termasuk eksklusif dan mahal. Bayangkan dana Pembuatan Naskah Kajian Akademik dan Raperda Inisiatif saja menelan dana Rp878.784.000,00. Itu belum lagi dana Penyusunan Perda dan Non Perda sebesar Rp604.500.000. "ÂKalau ditotalkan ya sekitar Rp1,4 miliar. Ini harus disiasati supaya bisa murah. Masak buat empat perda dananya segitu,"Â ujarnya setengah bertanya.
Baca Juga:
PONTIANAK - Ketua Umum DPP LAKI Burhanudin Abdullah, menyatakan harus ada standarisasi biaya dalam pembahasan peraturan daerah (Perda). Ini
BERITA TERKAIT
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi