Bahas Anggaran Bersama SKPD DKI, Ahok Tidak Ingin Kecolongan Seperti UPS
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin anggaran milik satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 disusun secara manual.
Nah, begitu tahu bahwa anggaran disusun secara manual, maka pria yang akrab disapa Ahok itu intens melakukan pemeriksaan. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kecurangan.
"Kalau manual kan bisa si-A atau si-B ganti halamannya. Orang setebal itu, diganti selembar-selembar kita enggak tahu. Makanya begitu saya sadar mereka manual, saya tahan. Saya periksa dulu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/11).
Ahok ingin anggaran yang dibahas sesuai dengan e-budgeting. Sehingga, bisa diketahui apabila ada kecurangan. Pasalnya, anggaran yang disusun tersebut sudah terkunci di sistem komputer dan tidak bisa diganti.
"Kalau itu bahan dicetak dari Excel, bukan dari e-planning dan e-budgeting, kalau terjadi perbedaan, nanti ngaku-ngaku lagi, ini yang asli, ini yang enggak asli," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok mengaku, tidak ingin kejadian pengadaan uninterruptible power supply (UPS) kembali terulang. "UPS ternyata memang siluman. Tidak ada dalam KUA-PPAS," ujarnya.
Pada hari Rabu, Ahok membahas rancangan anggaran bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI. Hari Kamis (19/11), ia membahas anggaran Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI serta Dinas Pendidikan DKI.
Hari Jumat (20/11), pembahasan dilakukan bersama Dinas Tata Air dan Dinas Kebersihan DKI. Pada Sabtu (21/11) membahas anggaran Dinas Bina Marga DKI serta Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin anggaran milik satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI dalam Kebijakan Umum Anggaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS