Bahas Ekonomi Lokal Hingga Kasus Korupsi Timah, MPW Pemuda Pancasila Babel Gelar FGD
Sementara itu, Elly Rebuin menyampaikan masyarakat Bangka Belitung dibikin gaduh oleh kejaksaan, karena tidak memberikan solusi yang cepat.
"Masyarakat Babel jadi dampak atas apa yang dilakukan. Meskipun hal ini baik, tetapi setidaknya ada solusi yang bisa membuat masyarakat tetap aman dan sejahtera," ucapnya.
Bahkan, kata Elly ada masyarakat yang datang ke rumah menanyakan perihal dapur keluarga yang memang mempengaruhi hasil atau pendapatan.
"Banyak warga yang sudah datang ke rumah, semua curhat sama yakni drastis tidak ada pendapatan untuk memenuhi kebutuhan di rumahnya," lanjutnya.
Di akhir diskusi, Doni Golput selaku moderator menyimpulkan beberapa hal.
"Pertama, Rp 271 triliun itu bukan uang tunai, tetapi dampak asumsi kerusakan lingkungan bertahun-tahun," jelasnya.
Kedua, Kejaksaan menimbulkan keresahan dan menyesatkan publik terkait nominal angka fantastis itu.
"Masyarakat Babel harus menanggung dampak ekonomi, karena hilang pekerjaan dan dilarang menambang," tutur Doni
MPW Pemuda Pancasila Bangka Belitung menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang membahas ekonomi lokal hingga kasus korupsi timah
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Sidang Korupsi Timah, Harvey Mois Mengaku Tidak Pernah Menikmati Rp 271 Triliun
- Bacakan Pleidoi, Harvey Moeis Titip Pesan untuk Sandra Dewi dan Anak
- Pleidoi Dirut RBT dalam Kasus Korupsi Timah, Mengaku Hidupnya Sial
- Aon Mengaku Menyesal Membantu PT Timah Jika Akhirnya Dituding Lakukan Korupsi
- Bagaimana Menghitung Kerugian Lingkungan Kasus Timah? Guru Besar IPB Jelaskan Begini