Bahas Gaza, Liga Arab Pecah Jadi Dua Kubu

Bahas Gaza, Liga Arab Pecah Jadi Dua Kubu
Bahas Gaza, Liga Arab Pecah Jadi Dua Kubu
"Kami yakin pertemuan di Doha bakal mengecewakan Arab karena tanpa persiapan,'' kata Hassan Issa, mantan diplomat Mesir, seperti dilansir Reuters kemarin (16/1). ''Ada perbedaan di antara negara-negara Arab. Anda tak akan bisa menggelar pertemuan dalam atmosfer seperti ini. Itu bakal kontraproduktif."

Arab Saudi dan Mesir didukung Tunisia, Jordania, Iraq, Bahrain, Kuwait, dan Maroko. Bila demikian, berarti Qatar dan Syiria hanya punya 14 suara, kurang satu dari ketentuan Liga Arab. "Negara-negara Arab bakal susah menekankan tujuan kepentingannya, khususnya dalam kasus Palestina,'' sebut pernyataan resmi pemerintah Maroko.

Mesir, Arab Saudi, dan negara pendukung lainnya memang dikenal sekutu dekat Amerika Serikat. Mesir, negara tetangga Gaza, dikritik banyak pihak karena menutup rapat-rapat pintu perbatasannya dengan Gaza. Itu membuat penduduk Gaza tak punya pilihan lain, selain pasrah menyambut peluru Israel. Arab Saudi, sejak operasi Cast Lead diluncurkan Israel ke Gaza pada 27 Desember lalu, tak berkomentar sepatah kata pun. Jordania memang lantang mengkritik Israel. Namun, ketika roket meluncur dari perbatasan mereka ke permukiman Israel, pimpinan negara itu tergopoh-gopoh menyangkal.

"Arab sedang kacau-balau, sungguh sangat disesalkan dan merugikan,'' kata Amr Moussa, ketua Liga Arab.

DOHA - Hingga minggu ketiga invasi Israel ke Gaza, sama sekali tak tampak peran signifikan negara-negara Arab dalam penyelesaian konflik tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News