Bahas Lift Maut Nestle, Ahok Panggil Disnaker
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan melakukan rapat dengan Dinas Tenaga Kerja terkait insiden kecelakaan lift PT Nestle di Gedung Arcadia Tower B, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (10/12).
"Kami juga mesti lihat tim yang ngawasinnya benar atau enggak? Itu kan di bawah pengawasan Dinas Tenaga Kerja. Semua yang namanya mesin-mesin eskalator, lift dan macam-macam itu mesti dicek," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (11/12).
Apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan hal yang membahayakan, Ahok mengatakan, akan ada sanksi yang diberikan kepada orang yang mengurus lift tersebut.
"Kalau ada peringatan, dicoret. Ini ada hubungan dengan sertifikasi juga. Jadi orang yang kerjain ini kalau enggak punya sertifikat buat kami repot. Kan eskalator harus ada sertifikat aman. Kalau perusahaan semuanya bilang aman, kami repot. Ini lagi mau saya rapatin," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden terjadi lantaran pihak pengelola ceroboh merawat lift PT Nestle. Dugaan sementara ialah sling putus. Hal ini menyebabkan lift ambruk dari lantai tujuh ke lantai tiga.
Ahok mengaku, belum tahu penyebab kecelakaan lift tersebut. Apakah karena ada kelalaian atau disebabkan hal lain. Menurut dia, hal itu harus dikaji terlebih dahulu.
"Kalau sampai teknisi lalai bisa dipidana lho," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu. (gil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan melakukan rapat dengan Dinas Tenaga Kerja terkait insiden kecelakaan lift PT Nestle di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS