Bahas Polemik LPG di Istana, Bahlil Dapat Wejangan dari Jusuf Kalla
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat wejangan dari Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla mengenai masalah LPG.
Belakangan timbul polemik larangan bahwa LPG (elpiji) 3 kilogram tidak dapat lagi dijual melalui pengecer gas.
Menurut Bahlil, JK mengatakan bahwa penataan penjualan LPG memang penting untuk dilakukan.
“Pak JK menyampaikan bahwa penataan itu penting. Sekarang begini, pengecer yang tadinya pengecer kami jadikan menjadi subpangkalan,” ucap Bahlil di Istana Negara, pada Selasa (4/2).
Dia memerinci bahwa alur penyaluran LPG dari Pertamina sampai pengecer memang terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi.
Ketua Umum Partai Golkar itu bilang, dari Pertamina menuju ke agen harga LPG sekitar Rp 12.000 hingga Rp 13.000.
Lalu, dari agen ke pangkalan harganya menjadi kurang lebih sekitar Rp 16.000 atau Rp 17.000.
“Dari pangkalan ke pengecer itu yang susah Pertamina kendalikan, enggak ada instrumennya dan itulah harganya terjadi sampai dengan di atas Rp 20.000, bahkan ada yang Rp 30.000 kadang-kadang,” jelasnya.
Bahlil Lahadalia mendapat wejangan dari Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla mengenai masalah LPG (elpiji).
- Pengamat Sebut Pemulihan Ekonomi Pemerintahan Prabowo Subianto Masih Omon-Omon
- Soal LPG 3 Kg, Al Hidayat Samsu: Kebijakan Tergesa-gesa, Mengorbankan Rakyat Kecil
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan
- Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo
- Kebijakan Bahlil Soal Penyaluran Elpiji 3 Kg Dibuat Mendadak, Bikin Rakyat Panik
- Kisruh LPG 3 Kg, Warga Menyemprot Menteri Bahlil: Mau Seperti Apa?