Bahas Radikalisme, KMII Diharapkan Kembalikan Citra Islam
Selasa, 13 Desember 2011 – 12:09 WIB
JAKARTA - Menteri Agama, Suryadarma Ali mengatakan, salah satu topik yang akan dibahas di dalam Konferensi Media Islam Internasional (KMII) ke- 2 ini adalah masalah radikalisme dan terorisme. Menurutnya, kedua topik ini sangat penting untuk dibahas guna mengembalikan citra agama Islam di mata dunia internasional. Suryadarma mengakui, masalah radikalisme dan terorisme di Indonesia ataupun di luar negeri sudah sangat menyita waktu, tenaga dan dana. Bahkan, terkadang respon yang dilakukan untuk menghadapi masalah ini juga dirasakan tidak tepat yang mungkin memang solusi yang didapat kurang tepat.
"Masalah radikalisme dan terorisme akan dibahas dalam pertemuan ini. Karena masalah ini begitu luar biasa dan mampu menciptakan suatu citra bahwa seakan-akan agama Islam memang serepti itu ajarannya," ungkap Suryadarma ketika ditemui wartawan usai pembukaan KMII di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (12/12).
Melalui konferensi ini, terang dia, keberadaan media sangat diperlukan untuk menjelaskan kepada dunia bahwa agama Islam sebenarnya tidak seperti yang digambarkan media barat saat ini. "Islam itu bukan agama teroris, bukan agama radikal, Islam itu adalah agama yang cinta damai, rukun dan bisa hidup dengan masyarakat apapun. Ini merupakan bagian yang bisa dilakukan oleh media Islam internasional," tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Agama, Suryadarma Ali mengatakan, salah satu topik yang akan dibahas di dalam Konferensi Media Islam Internasional (KMII) ke- 2
BERITA TERKAIT
- CPNS 2024: 5 Formasi di Daerah Ini Tak Terisi, 803 Pelamar Dinyatakan TMS
- Santri dan Pesantren Inspiratif Nasional 2024 Akan Menerima Penghargaan
- Deputi Isnanta Berharap Peserta Program Talenta Muda 2024 Jadi Role Model Kepemimpinan di Daerahnya
- Diaspora Indonesia di Eropa Berharap Pilkada Serentak 2024 Berlangsung Tanpa Cawe-Cawe Kekuasaan
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi
- ISESS: Kapolri Harus Tegur Kapolda Sulsel Terkait Dugaan Intimidasi Wartawan