Bahas Rapergub, Ini Alasan Kemendagri Undang DPRD DKI
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI. Rapat ini membahas Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015.
Direktur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek (Donny) mengatakan, dewan perlu diundang walaupun membahas Rapergub. Alasannya, kepala daerah dan DPRD merupakan dua penyelenggara negara yang memiliki peran masing-masing.
"Kenapa dewan hadir? Sekalipun ini rancangan Pergub, tetapi tidak mengurangi efektivitas peran dua penyelenggara daerah. Ada kepala daerah dan DPRD. Dia adalah dua penyelenggara daerah yang sama-sama punya tugas, wewenang, kewajiban, tetapi sama-sama punya larangan," kata Donny dalam rapat di Kemendagri, Jakarta, Kamis (2/4).
Donny menambahkan, dewan mempunyai peran terkait anggaran DKI. "Intinya, kami harus tetap melibatkan dewan guna menjamin fungsi pengawasan yang dilakukan oleh dewan ke depan," tambah Donny.
Menurut Donny, Pemprov DKI dan DPRD DKI memiliki semangat yang sama untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik. "Dan pembangunan DKI Jakarta pada umumnya," tegas Donny.
Rapat di Kemendagri dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan jajarannya. Dari pihak DPRD DKI, tampak hadir di antaranya Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana. (gil/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI. Rapat ini membahas Rancangan Peraturan
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS