Bahas RUUK Jogja, Mendagri Tak Ingin Dihina
Selasa, 18 Januari 2011 – 13:43 WIB
JAKARTA - Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Jogja yang diserahkan pemerintah ke DPR akan dibahas untuk pertama kalinya pada Kamis (20/1) lusa. Menteri Gamawan Fauzi mengakui adanya perbedaan antara DPR dan Pemerintah. Namun Mendagri ingin agar perbedaan itu tetap disikapi dengan elegan. Lebih lanjut dikatakan, dirinya sudah menerima undangan dari DPR untuk akan membacakan RUUK Jogja di DPR, untuk seterusnya melakukan pembahasan. "Tanggal 20 Januari nanti saya akan membacakan RUUK DIY. Undangannya sudah di tangan. Saya sudah omong-omong dengan Pak Priyo (Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso)," katanya.
Pasalnya, Mendagri tidak ingin dipermalukan lagi seperti saat diinterupsi di depan paripurna DPR oleh anggota DPR dari Fraksi PDIP, Aria Bima. Menurut Mendagri, berbeda pandangan adalah hal biasa dalam demokrasi. Namun menurutnya, cara mengungkapkan perbedaan pendapat harus tetap menjunjung etika.
"Berbeda pendapat kan normal. Tidak apa-apa itu dalam demokrasi. Justru makin banyak pendapat, kita akan makin kaya. Yang kita tak terima itu, apabila cara mengungkapkan beda pendapat itu, dengan menghina orang. Itu yang kita tak terima," ujar Mendagri di kantornya, Selasa (18/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Jogja yang diserahkan pemerintah ke DPR akan dibahas untuk pertama kalinya pada Kamis (20/1)
BERITA TERKAIT
- Datangi Bareskrim, Kuasa Hukum Minta Kapolri Segera Bebaskan Julia Santoso
- Honorer Unggah 6 Dokumen DRH NIP PPPK Waswas TMS, Instruksi BKN Tegas
- Aneh, Pemilik Pagar Laut Belum Terungkap, Anak Megawati Merespons Tegas
- Pimpinan Kelompok DPD RI di MPR Tinjau Pembangunan IKN, Begini Komentar Senator Dedi Batubara
- Banjir Kejutan untuk Bu Mega di Kemayoran, Ada Banteng Gemuk Tertawa
- Indah Banget Pemberian Prabowo Ini untuk Megawati di HUT ke-78, Jokowi Bagaimana?