Bahas Strategi Menurunkan Angka Stunting, Korpri Ajak Seluruh ASN Bergerak

"Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting," ujar Endang.
Menurut dia, apabila ingin menurunkan angka stunting ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk.
"Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya," kata Endang menegaskan.
Dirjen Endang menyebut pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu, yaitu sejak masa kehamilan hingga anak umur 2 tahun atau 1.000 hari pertama kehidupan.
Pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin. "Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan," tutur Endang.
Endang menyebut sejumlah peran yang bisa dilakukan ASN untuk pencegahan stunting.
"Pastikan bila ada sasaran keluarga sendiri atau di lingkungan sekitar agar ibu hamil memeriksakan kehamilannya minimal 6 kali dan minum 1 tablet tambah darah (TTD) setiap hari selama kehamilan," ujarnya.
Senada dengan imbauan Ketum Korpri Zudan Arif Fakrulloh, Dirjen Endang juga mendorong para ASN ikut memperhatikan balita di lingkungannya agar terus dipantau pertumbuhannya di Posyandu.
Ketua Umum Korpri Nasional Prof Zudan Arif Fakrulloh menyerukan agar seluruh ASN bergerak menurunkan prevalensi stunting.
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien
- Cerita Muhammad Kazamuli, Bisa Menyalurkan Hobi tetapi Tetap Mengabdi untuk Negeri
- TASPEN Imbau Seluruh Peserta Lindungi Data Pribadi dengan Segera Lakukan Ini
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan
- Kepala BPKP Serahkan Ratusan Surat Keputusan Pengangkatan PPPK