Bahaya, Angka Orang Kegemukan Meningkat
Minggu, 14 Agustus 2011 – 12:41 WIB
Selama menjadi pendamping pasien yang ingin bobot tubuhnya turun, Samuel mengatakan pernah merekam rekor penurunan berat badan terbesar. Waktu itu, dengan diet yang tepat dan sehat, ada pasien yang memiliki berat badan 105 kg turun menjadi 73 kg dalam tempo delapan bulan.
Bagaimana caranya? Pertama, Samuel berperan tidak sebagai dokter. "Saya tidak menganjurkan makan ini, makan itu. Atau minum obat ini, dan obat itu," tandasnya. Tapi, diawal-awal upaya penurunan berat badan, Samuel mengatakan dokter lebih bersifat sebagai motivator.
Dia menegaskan, pola pikir pasien yang ingin susut berat badannya harus dibongkar. Diantara pola pikir yang dominan membentuk kegemukan adalah, orang berpikiran jika gemuk itu sama dengan sehat. "Itu tidak tepat. Anggapan itu yang harus dibongkar dulu," katanya.
Setelah pasien mantab jika harus memiliki berat badan ideal, baru selanjutnya masuk tahap anjuran mengatur pola makan, jenis makanan, olahraga, hingga jika perlu pemberian obat-obat tertentu. Untuk urusan mengatur makanan, Samuel memiliki tiga rumus. Yaitu, 3-J. Maksudnya, jumlah tidak berlebihan, jadwal tetap tiga kali sehari, dan jenis makanan yang tepat. Di antaranya, menggunakan beras merah atau roti gandum.
JAKARTA - World Health Organization (WHO) melansir prosentase orang kegemukan atau overweight yang mencengangkan. Data selama 2010, di negeri ini
BERITA TERKAIT
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat