Bahaya Gas Air Mata yang Ditembakkan Polisi di Stadion Kanjuruhan
Orang yang memiliki penyakit jantung juga sangat berisiko terkena serangan jantung apabila terpapar gas air mata.
"Efek tersebut akan lebih rentan terjadi apabila terpapar gas air mata dalam waktu lama atau dalam dosis tinggi di area tertutup," tulis keterangan pada laman www.alodokter.com.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu melakukan tindakan anarkistis yang membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tutur perwira bintang dua itu.
Akibat tembakan gas air mata itu, para pendukung lantas menuju pintu keluar.
"Kemudian, terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," katanya.
Sebanyak 127 orang dilaporkan tewas dalam tragedi tersebut. (cr1/jpnn)
Polisi menembakkan gas air mata seusai laga Arema FC Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Lantas, bagaimana bahaya gas air mata? Simak selengkapnya.
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Dean Pahrevi
- Direktur Erapol Ingatkan Kampanye Hitam seperti di Jateng Berpotensi Memecah Belah
- Irjen Abdul Karim Mengeklaim Pengamanan Demo Sesuai SOP, Kompolnas Minta Polri Lakukan Evaluasi
- Polisi Menembakkan Gas Air Mata Untuk Bubarkan Demo Mahasiswa di Semarang
- Sempat Ricuh, Massa di Depan Gedung DPR RI Nyanyikan Lagu Indonesia Pusaka
- Ada Gas Air Mata dalam Peristiwa Ricuh di Gresik, Komisi III DPR Singgung Tragedi Kanjuruhan
- Bambang Soroti Bentrok Aparat Gabungan dengan Warga Pulau Rempang Batam