Bahaya! ISIS Ajak Anggota 'Bedol Desa' ke Filipina

Lembaga analis Flashpoint Intelligence mengungkapkan bahwa kepulauan Mindanao, Filipina, memang menjadi incaran ISIS. Sebab, di wilayah tersebut, banyak kelompok militan yang mengaku muslim dan melakukan pemberontakan selama bertahun-tahun.
Marawi adalah satu-satunya kota di Mindanao yang mayoritas penduduknya muslim. Militan yang berdiri pada 1999 itu menggunakan video dan seruan di media sosial untuk menarik lebih banyak simpatisan.
’’ISIS ingin dilihat sebagai kompok yang mendunia dan peluang untuk merealisasikan itu ada di Filipina,’’ ujar salah seorang pejabat pemerintah AS yang menjadi sumber NBC News.
Di Filipina, ada tiga kelompok militan yang menyatakan mendukung ISIS. Yaitu, Maute, Abu Sayyaf, dan Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF).
Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi sudah menunjuk Isnilon Hapilon sebagai pemimpin ISIS Asia Tenggara sejak 2016. Hapilon yang mengetuai Abu Sayyaf itu kini masih terjebak pertempuran di Marawi.
Informasi intelijen sudah lama mengabarkan bahwa ISIS ingin melebarkan kekuasaan di Asia Tenggara.
Pada 1 Agustus lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menyatakan bahwa intelijen AS mengetahui adanya militan asing pendukung ISIS yang ikut bertempur di Filipina.
Hal itu dibuktikan dengan adanya orang asing yang menjadi korban tewas dalam pertempuran di Marawi. Mereka berasal dari Arab Saudi, Pakistan, Malaysia, dan Indonesia.
ISIS menyerukan anggotanya berperang di Marawi, Filipina, bersama kelompok Maute dan Abu Sayyaf
- Penangkapan Duterte Munculkan Kritik Terhadap Rezim Marcos Jr
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- 6 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan: Konspirasi Bunuh Presiden hingga Pimpin Demo
- Thailand vs Filipina: Final Ideal atau Raja Baru?
- Filipina vs Thailand: Penantian 52 Tahun The Azkals