Bahaya Jika SBY Abaikan Kritik
Rabu, 02 Desember 2009 – 17:26 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak mengabaikan sikap para pihak yang dahulunya mendukung dan kini berbalik arah mengkritisi berbagai kebijakan SBY mengurus bangsa ini.
"SBY harus mencermati beberapa tokoh bangsa seperti Syafei Maarif, Din Syamsuddin dan Hasyim Muzadi yang dulunya mendukung atau setidak-tidaknya menutup mata terhadap sikap SBY kini berbalik arah mempertanyakan berbagai kebijakan SBY dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa," tegas La Ode Ida, dalam dialog kenegaraan bertema 'Skandal Century dan Stabilitas Pemerintah' di Gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (2/12).
Akibat lambatnya SBY dalam merespon berbagai kritikan yang dilontarkan oleh beberapa tokoh akhir-akhir ini memberi peluang besar bagi publik untuk memperlihatkan sikap keraguannya terhadap kepeminpinan Presiden SBY pada 5 tahun mendatang. "Bahkan aksi ketidakpuasan publik terhadap SBY itu juga terjadi secara masif," ungkap La Ode Ida.
Situasi ini lebih diperparah dengan adanya gejala di DPR yang secara membabi-buta mendukung pemerintahan. Hal itu dapat dilihat dari sikap DPR yang membiarkan presiden membentuk berbagai satuan tugas (satgas) yang pada akhirnya menjadi tembok tebal pembatas komunikasi presiden dengan rakyat yang telah memilihnya.
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak mengabaikan sikap
BERITA TERKAIT
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- KSAD Jenderal Maruli Periksa Kesiapan Operasional Satuan Angkutan Air TNI AD
- Farhan – Erwin Kecewa Jalannya Debat Pilwalkot Bandung Ada Provokasi