Bahaya, Kalau Sampai Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu per Liter
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengapresiasi langkah bijaksana yang diambil PT Pertamina dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
Pertamina disebut menaikkan harga Pertamax dengan memperhatikan psikologis masyarakat, terutama konsumen Pertamax.
Harga Pertamax naik menjadi Rp 12.500 per liter.
Bukan seharga keekonomian Pertamax yang saat ini mencapai Rp 16 ribu per liter.
"Saya apresiasi Pertamina yang tidak menaikkan harga ke titik psikologis konsumen Pertamax."
"Kalau sampai naik seharga keekonomian, justru yang ada migrasi besar-besaran dari Pertamax ke Pertalite," ujar Mamit.
Dia menyatakan pandangannya dalam diskusi yang digelar Jakarta Journalist Center (JJC) dengan tema 'Krisis Rusia-Ukraina, Mahalnya Minyak Dunia', yang digelar di Jakarta, Kamis (7/4).
Mamit berharap dengan disparitas harga yang tidak terlalu signifikan, migrasi konsumen Pertamax ke Pertalite tidak terlalu tinggi.
Mamit Setiawan menilai berbahaya kalau harga Pertamax naik jadi Rp 16 ribu per liter, begini alasannya.
- 100 Hari Kabinet Prabowo: Pertamina Berkontribusi Besar Dukung Swasembada Energi
- Presiden Prabowo Resmikan PLTGU Jawa-1, Wujud Hilirisasi dan Transformasi Energi
- Libur Panjang, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pastikan Stok BBM hingga Elpiji Aman
- Pertamina Raih Predikat Global Top Rated Industry, Mampu Pertahankan Tingkat Risiko ESG
- Pertamina Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025
- Pertamina Fasilitasi RPU Meraih Sertifikasi Halal demi Dorong Swasembada Pangan