Bahaya, Kalau Sampai Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu per Liter

Dengan demikian, tidak terjadi over kuota terhadap jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) tersebut.
"Saya rasa migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite maksimal hanya 25 persen."
"Apalagi untuk pengendara yang sudah merasakan perbedaan Pertalite dan Pertamax. harga yang diputuskan Pertamina masih sangat masuk akal," katanya.
Meski demikian, Mamit menilai pemerintah perlu memikirkan diversifikasi energi.
Dengan demikian, kondisi imbas dari perang Rusia-Ukraina terhadap harga minyak saat ini, tak lagi terlalu berpengaruh di masa mendatang.
Mamit lebih lanjut mengatakan diversifikasi energi juga penting untuk mengurangi gas rumah kaca.
"Kalau tidak, maka dalam waktu dekat sektor transportasi akan jadi pemyumbang terbesar gas rumah kaca," katanya.
Menurutnya, perlu kebijakan fiskal agar kendaraan listrik lebih murah.
Mamit Setiawan menilai berbahaya kalau harga Pertamax naik jadi Rp 16 ribu per liter, begini alasannya.
- Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Keandalan Pasokan BBM dan LPG
- Kesiapan Posko Mudik BUMN Sambut Arus Balik di Bandara Soetta, Ada Beragam Fasilitas
- Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon
- Pertamina UMK Academy Berhasil Bawa Ribuan Produk UMKM Go Global
- Para Peserta UMK Ungkap Segudang Manfaat Ikut Program Pertamina, Produknya Bisa Go Global
- Selamat Lebaran 2025, Pertamina Tetap Beroperasional 24 Jam