Bahaya Mi Instan bagi Kesehatan
jpnn.com - MI instan, siapa yang tidak tahu dengan makanan cepat saji itu. Rasanya enak dan lebih utama kemasannya yang praktis yang dapat dibuat dan dimakan kapan saja.
Namun tahukah anda memakan mi instan terlalu banyak juga tidak baik malah menimbulkan resiko terkena penyakit berat. llmuwan AS menemukan bahwa orang yang makan mi instan 2 hingga 3 kali seminggu memiliki peningkatan risiko mengembangkan sindrom kardiometabolik (kumpulan gejala dari berbagai faktor risiko kardiometabolik antara lain resistensi insulin, intoleransi glukosa dan dislipidemia) yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke.
"Temuan yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition itu bisa memberikan penjelasan baru tentang risiko kebiasaan diet di seluruh dunia," kata penulis utama studi, Hyun Joon Shin, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (1/9).
Karena konsumsi ramen relatif tinggi di antara populasi Asia, penelitian difokuskan terutama pada Korea Selatan yang memiliki tingkat konsumsi mi instan tertinggi di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Korea Selatan telah mengalami peningkatan pesat dalam masalah kesehatan, khususnya penyakit jantung, dan semakin banyak orang dewasa kelebihan berat badan.
Mi instan seperti kebanyakan makanan olahan lainnya mengandung garam dan mineral yang sangat tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. (fny/jpnn)
MI instan, siapa yang tidak tahu dengan makanan cepat saji itu. Rasanya enak dan lebih utama kemasannya yang praktis yang dapat dibuat dan dimakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Kualitas Tidur dengan Rutin Mengonsumsi 7 Obat Herbal Ini
- Ivan Gunawan & Passion Jewelry Berkolaborasi, Suguhkan Seni dan Inovasi
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- FKS Land Wujudkan Hunian Idaman Keluarga Muda di Makassar, Sebegini Harganya
- GSK Gelar Forum Global di Bangkok, Bahas Ancaman RSV Bagi Pernapasan Lansia
- Coway Donasikan Water Purifier ke 35 Masjid di Jabodetabek