Bahaya Presiden Pakai Heli Produk Asing
Saya sangat mengidam-idamkan dan menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo untuk membeli pesawat helikopter buatan anak bangsa. Selain harganya lebih murah, dari sisi keamanan juga terjamin. Pilot-pilot kita sudah lihai menggunakan pesawat udara buatan DI dengan dua mesin. Sedangkan pesawat Agustawestland VVIPAW101 itu tiga mesin.
Dibanding AW101, airbus helicopters EC 725 buatan DI lebih unggul. EC725 juga sudah dipakai 32 kepala negara sehingga dijamin keamanannya. Sedangkan AW101 baru empat negara. Kalau untuk menjadikan EC725 menjadi VVIP, kita cuma butuh tambahan dana 10 juta Euro saja. EC725 pesenan Presiden Korea, meski dibeli ke PT DI namun yang mengisi di dalamnya adalah teknisi Korea. Teknisi PT DI malah tidak dibolehkan masuk karena screat.
Namanya untuk pesawat presiden, harusnya kita sendiri yang isi agar negara lain tidak tahu. Presiden itukan kepala negara jadi mesti dijaga keamanannya. Kalau beli heli dari luar negeri, orang asing pasti tahu isi di dalam maupun luar pesawat dan ini sangat berbahaya.
Di mana-mana juga, yang jadi ambasador pesawat nasional adalah presidennya. Kami berharap Presiden lebih memilih heli EC725 agar PT DI bisa leluasa menjual produknya ke negara asing. Bagaimana bisa kita menjual produk sendiri, kalau kepala negara kita memilih produk luar negeri. Begitu juga para calon dubes maupun dubesnya, bagaimana bisa jualan pesawat PTDI kalau presiden Indonesia pakai pesawat asing. Tapi kami yakin Presiden Jokowi akan memilih pesawat buatan anak bangsa.
Selain Super Puma family, N219 jadi andalan PTDI juga. Kapan dioperasikan?
Perlu diketahui masyarakat, bikin pesawat terbang semuanya harus pakai impor. Kita ingin maju ke depan maka kita buat N219 setelah 20 tahun mendesai pesawat. N219 semua pakai digital tidak adalagi meja gambar. Fasilitas chic pakai digital. Ini disainnya adalan desainer 200 enginer PTDI. Pembuatan N219 tidak menggunakan tenaga asing. Pesawat N219 sengaja dirancang khusus untuk melintasi daerah perintis. Itu sebabnya N219 sangat cocok untuk blusukan. Dari sisi keamanan, N219 didesain khusus dengan tingkat kenyamanan dan keamanan tinggi. Pesawat ini bisa melakukan manuver ketika melewati daerah-daerah perintis yang terkenal dengan hutan lebatnya. Bodynya lebih ringan sehingga lebih mudah dikendalikan pilot. N219 menggunakan twinengine, jadi bila salah satu mesin mati, lainnya masih bisa berfungsi. Tapi saya tidak tahu, apa pejabat kita mau menggunakan pesawat perintis. Sudah ada 150 letter of content yang berasal dari perusahaan lokal maupun luar negeri untuk pemesanan N219.
Mestinya N219 sudah dilauching Presiden pada 10 November lalu. mudah-mudahan dalam waktu dekat N219 sudah bisa diresmikan agar 2017 sudah bisa diproduksi besar-besaran. (esy/jpnn)