Bahaya, Ternyata ini Penyebab Rob Terjadi di Manado
jpnn.com, MANADO - Rob atau banjir pesisir yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara dipengaruhi letak garis pantai seamless.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seamless artinya garis pantai tidak ada batasnya, sehingga langsung menjadi bagian dari sebuah kota yang terletak di pinggir pantai.
"Manado akan sangat berdampak karena ini seamless antara pantai dengan wilayahnya," ujar Deputi Meteorologi BMKG Guswato dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Rabu (8/12).
Guswanto mengatakan hal tersebut menyebabkan gelombang tinggi dapat mendorong air laut menuju ke daratan.
Dalam kasus ini, air laut sampai masuk ke dalam pusat perbelanjaan yang terletak persis di pinggir pantai, maupun menyebabkan wilayah lainnya terendam.
"Seharusnya pada daerah-daerah tersebut memiliki pembatas antara perairan dengan daratan. Misalnya menggunakan beton maupun tanaman penahan abrasi," katanya.
Sementara Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo memaparkan prediksi pihaknya hingga tiga hari ke depan.
Wilayah perairan Manado memiliki gelombang sangat tinggi berkisar 4-6 meter.
Bahaya, ternyata hal ini yang menjadi penyebab Rob di Kota Manado. Bagaimana solusinya ya?
- Gempa Berkekuatan 5,2 Magnitudo Guncang Sukabumi Bagian Tenggara
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Bukan Karena Curah Hujan Tinggi, Ini Penyebab Banjir di Jakarta
- Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Ini Waspada!