Bahlil Beberkan Rahasia Pengendalian Inflasi ala Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeberkan salah satu alasan tingkat kepuasan publik terhadap kerja Jokowi cukup tinggi pada akhir-akhir ini.
Hal itu diungkapkan Bahlil saat mengikuti pemaparan hasil survei Indikator bertajuk "Korelasi Antara Approval Rating Presiden dan Dukungan Atas Capres dan Partai Jelang 2024" secara virtual, Minggu (30/4).
Menurutnya, moncernya angka kepuasan publik karena keberhasilan Jokowi mengendalikan inflasi.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kerja Presiden Jokowi, temuan Indikator Politik Indonesia, berada di level tertinggi sepanjang 9 tahun terakhir. Bahkan, dinilai paling tinggi jika dibandingkan dengan pemimpin negara di dunia lainnya.
Hasil jajak pendapat indikator pada 11-17 April 2023, menempatkan 1.220 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, mendapati jika approval rating Jokowi kini berada di angka 78,5 persen.
"Angka 78,5 persen ini tertinggi dibandingkan pemimpin dunia yang lain. (Narendra) Modi itu 78 persen yang terakhir, Perdana Menteri India, sekarang Bapak Jokowi 78,5 persen," kata Bahlil.
Bahlil menilai rumus menekan inflasi ala Jokowi tidak ada dalam buku, termasuk literatur ekonomi biasa.
Sebab, diperlukan instrumen khusus, yakni instrumen moneter di Bank Indonesia (BI), dan diterapkan melalui kebijakan pengetatan moneter, seperti menahan peredaran rupiah.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membeberkan salah satu alasan tingkat kepuasan publik terhadap kerja Jokowi cukup tinggi pada akhir-akhir ini.
- Bahlil Yakin Ridwan Kamil Menang 1 Putaran, Sama Seperti Prabowo di Pilpres
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono