Bahlil Beri Sinyal Kurang Sedap soal Minyak Dunia, Harga BBM Bakal Naik?

Bahlil mengatakan setidaknya harus ada Rp 500 triliun hingga Rp 600 triliun alokasi subsidi dari APBN untuk subsidi BBM.
"Rp 500-Rp 600 triliun itu sama dengan 25 persen total pendapatan APBN kita dipakai untuk subsidi. Ini menurut saya agak tidak sehat," katanya.
Menurutnya, perlu ada pengertian masyarakat atas kondisi yang ada saat ini, karena momentum untuk bergotong royong menjaga kondisi fiskal negara agar tetap sehat.
Terlebih, tren pemulihan ekonomi tengah dirasakan setelah pada triwulan II-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen dengan tingkat inflasi tahunan pada Juni 2022 terjaga di level 4,35 persen.
"Kita doakan, kalau ini beban negaranya tinggi, ya ayo sama-sama kita. Mungkin ini momentum kita gotong royong. Ini untuk menjaga fiskal kita juga agar sehat," ujar Bahlil. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyinggung soal subsidi BBM yang makin membengkak.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Turun Mulai 1 April, Ini Rinciannya
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap
- Polresta Bandung Sidak SPBU Nagreg, Pastikan Takaran BBM Akurat saat Arus Mudik