Bahlil: Proyek DME Batu Bara Mampu Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
"Di fase konstruksi, proyek ini mampu menyerap sekitar 11-12 ribu tenaga kerja dan 3-4 ribu tenaga kerja saat mulai berproduksi komersil," ungkap Bahlil, Selasa (25/1).
Selain itu, Bahlil memastikan tenaga kerja yang akan dipekerjakan dalam proyek tersebut keseluruhannya merupakan pekerja lokal.
"Kalau yang tidak langsung, kontraktornya, sub-kontraktornya, multiplier effect itu bisa tiga sampai empat kali lipat dari yang ada," kata Bahlil.
Proyek DME yang berada di kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini juga melibatkan pekerja dari PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang keduanya merupakan pengelola dari investasi yang disalurkan oleh Air Products and Chemicals, Inc (APCI) ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) sangat bermanfaat, salah satunya mengurangi impor. "Pada 2021 konsumsi LPG mencapai 7,95 juta ton, sebesar 6,4 juta ton atau 80 persen berasal dari impor sekitar Rp 77,8 triliun," ungkap Jokowi, saat menghadiri groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1).
Jokowi menjelaskan di tahap pertama Air Products, PT Bukit Asam, dan Pertamina akan memproses batu bara berkalori rendah menjadi DME dengan nilai investasi USD 2,3 miliar.(mcr28/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- Bocoran Tes Lanjutan Buat yang Mengincar Posisi di PalmCo
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- BKPM Akan Lakukan Pertemuan dengan Perusahaan Pengganti LG Pekan Depan
- Produsen Pigura Kanvas di Demak Ini Resmi Kantongi Izin Kawasan Berikat dari Bea Cukai