Bajak Laut Hidup Sangat Mewah di Gulf of Aden
Jumat, 31 Oktober 2008 – 02:01 WIB
Hidup mereka timpang seratus delapan puluh derajat berbeda dibandingkan penduduk lokal yang menggantungkan harapan pada bantuan makanan internasional sejak 17 tahun terakhir. Hasil penelusuran BBC menyebutkan, meski rombongan bajak laut itu terdiri dari beberapa orang, namun sama sekali tak ada sengketa diantara mereka. Uang adalah pengikat utama mereka. Yang penting, pembagian harus rata. ’’Semua orang bahagia. Kami menembakkan senjata untuk merayakan eid,’’ kata Sugule Ali, juru bicara bajak laut yang menyandera MV Faina sejak sebulan lalu kepada BBC.
Menurut analis BBC Somalia, Mohamed Mohamed, geng penyamun ini disokong oleh tiga tipe anggota berbeda. Pertama, mantan nelayan, Orang ini ibarat otak kriminalitas bajak laut. Dikarenakan dia telah mengenal laut. Kedua, eks militan, kemungkinan dia ototnya. Orang yang berani adu jotos langsung dengan klan pembajak Somalia lain.
Ketiga ahli teknik. Kemungkinan dia adalah operator komputer yang ahli mengutak-atik peralatan supercanggih sehingga bisa digunakan sebagai penunjang pembajakan. Telepon satelit, GPS dan perangkat keras militer. Masing-masing mendapat bagian yang sama dari hasil tebusan kapal yang berhasil di bajak.
Dari catatan think tank Inggris, Chatham House, total tebusan yang mengalir bersama laut somalia adalah USD 30 juta (sekitar Rp 319,3 miliar) dalam setahun terakhir. Kadang mereka juga tampak agresif untuk segera mendapatkan uang. Lihat saja dengan tawaran tebusan kapal MV Faina yang di bajak. Pertama-tama mereka minta USD 35 juta, lalu turun menjadi USD 20 juta, lalu turun lagi menjadi hanya USD 8 juta.
SOMALIA - Kawasan perairan laut Somalia, Gulf of Aden, adalah tambang emas bagi titisan Admiral hook; para bajak laut. Di negara miskin yang tak
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan