Bajak Laut Somalia Sekap 11 WNI
Kamis, 18 Desember 2008 – 09:23 WIB
JAKARTA - Indonesia tidak bisa lagi mengabaikan gawatnya perairan Somalia. Ini setelah 11 WNI yang menjadi anak buah kapal kapal berbendera Malaysia dibajak di perairan paling gawat sedunia itu Selasa (16/12) waktu setempat. Jumlah tebusan yang diminta bajak laut Somalia biasanya mencapai jutaan dolar AS. Aksi itu juga meningkatkan biaya asuransi kapal dan membuat negara lain harus mengirimkan angkatan laut menuju jalur pelayaran di negara Afrika tersebut.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengemukakan, dari komunikasi terakhir para pembajak dengan pihak Malaysia, 11 WNI tersebut dalam keadaan selamat. "Namun, posisinya belum bisa dipastikan," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/12). Dia menjelaskan, kapal penarik berisi para WNI dibawa perompak ke arah Pantai Somalia, sedangkan kapal yang ditarik ditinggalkan begitu saja.
Meski berada di cengkraman pembajak, hingga kini belum ada permintaan tebusan yang ditujukan kepada keluarga korban maupun pemerintah Indonesia. "Biasanya perompak itu minta tebusan berupa kapal," imbuh Faizasyah. Dia juga mengaku belum mendapat nama-nama dan asal WNI yang disandera perompak Somalia tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia tidak bisa lagi mengabaikan gawatnya perairan Somalia. Ini setelah 11 WNI yang menjadi anak buah kapal kapal berbendera Malaysia
BERITA TERKAIT
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza