Baju Loreng
Oleh: Dahlan Iskan
Yang kedua adalah salah satu pendeta di gereja Iwan. Sang pendeta juga yakin Iwan tidak harus bayar utang ke Indo Barat itu.
Maka Iwan pun menghentikan cicilan utang ke Indo Barat. Bahkan Sritex mengajukan gugatan ke pengadilan. Sritex menggugat Indo Bara.
Merasa digugat, Indo Barat marah. Balik menggugat Sritex. Indo Barat mempersoalkan cicilan homologasi yang dihentikan.
Sesuai dengan aturan: begitu ada perusahaan yang tidak menerima cicilan seperti yang diwajibkan oleh homologasi perusahaan tersebut bisa minta ke pengadilan: agar Sritex otomatis dinyatakan pailit.
Ini peradilan sederhana. Tidak perlu rumit. Sritex dianggap tidak mampu menjalankan homologasi. Maka dalam waktu yang cepat, pengadilan memutuskan: Sritex dinyatakan pailit.
Berarti Sritex harus dilelang. Harganya pasti jatuh ke jurang yang paling dalam.
Kini Sritex lagi usaha keras untuk tidak pailit: kasasi ke Mahkamah Agung. Juga mencari dukungan politik. Yang terakhir itu tidak sulit bagi Iwan. Dia punya banyak jalur menuju Roma.
Sritex adalah perusahaan kebanggaan nasional. Mungkin banyak jalan untuk tidak masuk jurang.(*)
Tenda VIP yang dipakai para menteri di Magelang itu bikinan PT Sritex Solo. Demikian juga baju lorengnya. Semua menteri kelihatan gagah.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi