Bajuri : Tragedi Priok Dinamika Lapangan

Bajuri : Tragedi Priok Dinamika Lapangan
MAKAM MBAH PRIOK: Makam keramat Habib Hasan bin Muhammad al Haddad (mbah Priuk) di Koja, Jakarta Utara, kemarin (15 April 2010) banyak didatangi warga untuk berdoa. Foto; Thomas Kukuh Aquino / JAWA POS
JAKARTA- Kepala Satpol PP Haryanto Bajuri sempat mengelak ketika dimintai keterangan wartawan. Namun, dia mengatakan, serangan Satpol PP terhadap massa dalam kericuhan di tanah makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, merupakan bagian dari dinamika lapangan. "Itu manusiawi dilakukan (aksi kekerasan, Red), karena merupakan bagian dinamika lapangan," kata Haryanto.

     

Dia mengatakan, pasukan Satpol PP memberikan perlawanan terhadap massa karena terlebih dulu diserang. Mereka terprovokasi aksi massa yang terus meringsek dan melempari anggotanya batu dan bom Molotov."Adalah kami yang lebih dulu diserang massa. Publik juga tahu bahwa korban yang jatuh berasal dari pihak kami. Bahkan, tiga korban yang meninggal juga dari pihak kami, kan?" kata dia.

     

Badjuri berjanji akan menindak aparatnya yang terbukti melakukan penyerangan terhadap warga. Mengenai desakan warga yang menginginkan Satpol PP dibubarkan, Haryanto menjawab, hal itu tak mungkin dilakukan. "Saya kira itu sulit dilakukan karena Satpol PP itu unsur negara," kata dia.

Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan prihatin atas aksi aparat Pemda DKI Jakarta di Tanjung Priok. Dia mengaku telah menerjunkan tim untuk meneliti adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan Satpol PP. Menurutnya, sesuai UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, Satpol PP hanya memiliki dua tugas pokok. "Yakni memelihara ketenteraman dan ketertiban (tramtib) dan menegakkan Perda (peraturan daerah) dan keputusan kepala daerah." Ujarnya.

           

JAKARTA- Kepala Satpol PP Haryanto Bajuri sempat mengelak ketika dimintai keterangan wartawan. Namun, dia mengatakan, serangan Satpol PP terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News