Bajuri : Tragedi Priok Dinamika Lapangan
Jumat, 16 April 2010 – 05:00 WIB
JAKARTA- Kepala Satpol PP Haryanto Bajuri sempat mengelak ketika dimintai keterangan wartawan. Namun, dia mengatakan, serangan Satpol PP terhadap massa dalam kericuhan di tanah makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, merupakan bagian dari dinamika lapangan. "Itu manusiawi dilakukan (aksi kekerasan, Red), karena merupakan bagian dinamika lapangan," kata Haryanto.
Dia mengatakan, pasukan Satpol PP memberikan perlawanan terhadap massa karena terlebih dulu diserang. Mereka terprovokasi aksi massa yang terus meringsek dan melempari anggotanya batu dan bom Molotov."Adalah kami yang lebih dulu diserang massa. Publik juga tahu bahwa korban yang jatuh berasal dari pihak kami. Bahkan, tiga korban yang meninggal juga dari pihak kami, kan?" kata dia.
Baca Juga:
Badjuri berjanji akan menindak aparatnya yang terbukti melakukan penyerangan terhadap warga. Mengenai desakan warga yang menginginkan Satpol PP dibubarkan, Haryanto menjawab, hal itu tak mungkin dilakukan. "Saya kira itu sulit dilakukan karena Satpol PP itu unsur negara," kata dia.
Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan prihatin atas aksi aparat Pemda DKI Jakarta di Tanjung Priok. Dia mengaku telah menerjunkan tim untuk meneliti adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan Satpol PP. Menurutnya, sesuai UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, Satpol PP hanya memiliki dua tugas pokok. "Yakni memelihara ketenteraman dan ketertiban (tramtib) dan menegakkan Perda (peraturan daerah) dan keputusan kepala daerah." Ujarnya.
JAKARTA- Kepala Satpol PP Haryanto Bajuri sempat mengelak ketika dimintai keterangan wartawan. Namun, dia mengatakan, serangan Satpol PP terhadap
BERITA TERKAIT
- Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom Terima Penghargaan Dari Pemerintah AS
- Butuh Dana Tambahan Rp 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima Program MBG
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Menko AHY Bicara soal Harga Tiket Transportasi Mudik Lebaran 2025: Lebih Terjangkau
- Hadiri Perayaan Natal di BRIN, Menko AHY Ingatkan Soal Toleransi dan Persatuan
- Ikatan Notaris Indonesia Versi Kongres Cilegon: Keputusan Dirjen AHU Sewenang-wenang