Bak Medan Pertempuran
Dua Kelompok Bentrok, Pakai Senjata Tajam dan Senpi
Kamis, 30 September 2010 – 06:55 WIB
Menurut Key, kekuatan kelompok penyerang lebih banyak dibanding pihaknya. Dia menyebut jumlah 50 orang yang berada di pengadilan. ’’Polisi seharusnya bertindak. Mereka punya senjata api. Jadi, harus ditangkap. Kami bereaksi karena ada anak-anak yang mati. Artinya, kami beraksi untuk membela diri,’’ terangnya.
Dalam peristiwa tersebut, menurut polisi, tiga orang tewas. Mereka adalah Fredy Merkuri, Syaifudin, dan Agustinus Tomazoa. Syaifudin ditemukan tewas di depan kantor Medco dalam kondisi tangan kanan putus dan wajah nyaris sulit dikenali. Dia diduga sebagai sopir Kopaja yang membawa rombongan penyerang.
Agustinus ditemukan tewas di dalam kantor Law Office Ray Tofik Chandra. Sementara itu, lokasi tewasnya Fredy tidak diketahui. Seorang korban lainnya berkondisi kritis karena terkena tembakan. Dia adalah Jaya Kusuma Madang yang dirawat di RS Pondok Indah.
Bukan hanya pihak yang bertikai, tiga polisi juga menjadi korban. Termasuk, Kapolres Jaksel Kombes Pol Gatot Eddy Pramono. Dia terserempet peluru di lutut kirinya. Dua polisi lainnya adalah Briptu Gerhana (luka tembak di kaki) dan AKP Lambua (luka tembak di telapak tangan). (Indopos/jpnn)
JAKARTA – Suasana di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, kemarin (29/9), berubah bak medan pertempuran. Dua kelompok massa terlibat saling
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS