Bakal Dikebiri dengan Cara Ditembak
jpnn.com, TABANAN - Populasi kera di DTW Alas Kedaton Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, bertambah secara signifikan setiap tahunnya.
Pihak desa pun telah menjajaki kerja sama ke Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) untuk membantu melakukan kebiri tembak.
Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto menjelaskan, penambahan yang terjadi bahkan mencapai estimasi 100 ekor. Dan ada juga kera yang hidup di luar hutan dengan jumlah sekitar 80 ekor.
"Ini karena kera duwe belum dikebiri, jika dilihat sekarang jumlah totalnya ada sekitar 1.500 pastinya kami tidak bisa hitung," ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, pihak desa telah menjajaki kerjasama dengan LSM Pusat Penyelamat Satwa (PPS) di Tabanan untuk melakukan kebiri baik kera jantan maupun betina. Hanya saja saat ini pihaknya masih menunggu karena PPS tersebut harus berkoordinasi dengan dokter di Jakarta.
BACA JUGA: KLHK Luncurkan Program Survei Terbesar di Dunia untuk Harimau Sumatera
"Katanya akan dilakukan kebiri dengan cara tembak, cara ini juga digunakan di objek wisata di Sangeh," lanjutnya.
Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi atau kerjasama ke Prodi Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Koordinasi dilakukan untuk mendapatkan informasi seperti biaya proses kebiri agar bisa dirancang dananya di APBDes untuk action di 2020.
Kera-kera yang ada di DTW Alas Kedaton Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, akan dikebiri dengan cara ditembak.
- Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan Anak di Bali Diusut Polisi, Modusnya
- Berstatus PPPK, Guru di Tabanan Bali Jadikan Siswi SMP Objek Seksual
- Mengenal Lebih Dekat Angseri, Desa BRILiaN dengan Tata Kelola Terbaik di Tabanan Bali
- Pemkab Tabanan Sukses Turunkan Angka Stunting Menjadi 6,3 Persen
- Bu Retno Minta Guru Ngaji Cabul di Batang Dihukum Berat dan Dikebiri
- Wow… Kera di Bali Pakai Batu untuk Alat Bantu Seksual