Bakal Ramai Hoaks untuk Kacaukan Strategi Lawan
jpnn.com, JAKARTA - Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) memprediksi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 akan diwarnai tren persaingan penguasaan informasi.
Karena diyakini, siapa yang menguasai informasi bakal menentukan keberhasilan berpolitik.
"Siapa yang dapat menguasai ini, akan menguasai setengah dari kemenangan pertarungan elektoral. Karena itu, tak jarang info-info hoaks dikeluarkan dengan begitu massif untuk mengacaukan strategi lawan yang sedang mencari info yang valid," ujar Wakil Sekjen KIPP Girindra Sandino di Jakarta, Selasa (2/1).
Selain itu, Girindra juga memprediksi pola kecurangan yang bakal terjadi pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 masih seperti kecurangan yang terjadi pada pemilihan-pemilihan sebelumnya. Yaitu, politik uang, netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan terkait daftar pemilih.
"Menurut pengalaman kami turun ke lapangan, kerap kali oknummya itu-itu juga. Diwarnai kondisi-kondisi struktural, tekanan situasional, tidak berfungsinya pranata pengendali sosial maupun sosial-budaya dalam masyarakat," ucapnya.
Girindra menilai, semua peluang terjadinya kecurangan perlu ditekan sedini mungkin. Penyelanggara pemilu dan pemerintah harus benar-benar bekerja keras. Tidak cukup hanya memetakan potensi kerawanan.
"Faktor pencetus dan pendorong potensi kerawanan harus dipahami dengan jeli untuk melakukan tindakan konkret fungsi pengawasan yakni pencegahan," pungkas Girindra.(gir/jpnn)
Hoks diprediksi bakal makin ramai memasuki tahun politik, sebagai bagian upaya mengacaukan strategi lawan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks
- Budi Arie Dinilai jadi Korban Hoaks soal Judi Online
- Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis