Bakal Terjadi Kebodohan Massal karena Fokus Infrastruktur dan Ibu Kota Baru

Ubaid menyentil sikap agresif pemerintah yang masih berambisi membangun IKN.
Harusnya pemerintah memahami, infrastruktur sehebat apapun tanpa disokong SDM unggul pasti tidak akan mampu berdiri kokoh, dan nilai gunanya juga rendah.
Kondisi ini diperparah dengan rendahnya sinkronisasi dan integrasi antara pusat serta daerah.
"Semua pihak harus sadar, sektor pendidilan ini kan urusan bersama pusat dan daerah. Sampai saat ini masih jalan sendiri-sendiri dan belum sinkron," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengatakan, Dirjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Kemendikbud Iwan Syahril akan menghadapi masalah besar terkait kekurangan guru. Pasalnya, saat ini lebih dari 60% guru berstatus non-PNS
Bahkan Ramli memprediksikan kekurangan guru akan semakin besar dalam 5 tahun ke depan. Lantaran jumlah guru pensiun juga membesar.
Dia menyebutkan, tahun 2020, ada 72.976 guru pensiun. Lalu tahun 2021 ada 69.757.
Selanjutnya tahun 2022 ada 86.650, tahun 2023 ada 83.841 dan tahun 2024 ada 78.420 guru PNS yang pensiun. (esy/jpnn)
Pengamat Pendidikan Ubaid Matraji mengaitkan masalah kekurangan guru PNS dengan target SDM unggul dan pembangunan ibu kota baru.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Gaji PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Disiapkan, Sebegini, Alhamdulillah
- Algonova Bantu Asah Keterampilan Anak-anak Sejak Dini
- 5 Berita Terpopuler: Para Honorer Pilu, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Mendesak, BKN Langsung Keluarkan 4 Instruksi Penting
- Saatnya Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, R2 & R3 Jangan Menolak ya
- Selamatkan Honorer R2/R3 dari PHK Besar-besaran, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Mendesak
- Bu Khofifah Mengucap Hamdalah, Seluruh Guru PNS, PPPK, dan Non-ASN Bisa Tenang