Bakamla Serap Ilmu Pengawasan Perairan Sempit dari Negara ini
jpnn.com, TURKI - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap keamanan di wilayah laut.
Di antaranya dengan menyerap ilmu pengawawan perairan sempit dari latihan yang digelar Turkish Coast Guard.
Indonesia dan Turki dinilai menghadapi tantangan serupa dalam menjaga keamanan di wilayah laut masing-masing.
Kepala Subdirektorat Rencana Latihan Bakamla RI Kolonel Dudik Kiswoyo mengatakan Indonesia dan Turki memiliki wilayah choke point.
Choke point artinya wilayah perairan sempit yang strategis, tetapi rentan digunakan sebagai jalur penyelundupan barang ilegal.
"Kesamaan ini menjadi peluang yang baik untuk dapat saling berbagi pengalaman dalam rangka capacity building," ujar Dudik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (16/5).
Wilayah choke point Indonesia berada di Selat Malaka, terutama di perairan dekat Aceh sampai Kepulauan Riau, serta di Selat Sunda.
Sedangkan choke point Turki terletak di Selat Bosphorus.
Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyerap ilmu pengawasan perairan sempit dari latihan yang digelar Turkish Coast Guard.
- Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Bening Lobster di Kepri Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Ini
- Bakamla Kembali Usir Kapal China yang Masuk Laut Natuna Utara
- Kebakaran Terjadi di Gedung Bakamla RI, Ini Dugaan Penyebabnya
- Bakamla Menghalau 5 Kapal Ikan Berbendera China Melabuhkan Jangkar di Tanjung Berakit
- Negara-Negara ASEAN Diimbau Bersatu untuk Hadapi Aksi Agresif China
- Bakamla RI Membangun Sistem Peringatan Dini di Natuna