Bakrie Bangun Pembangkit Listrik
Incar Pinjaman Jangka Panjang
Sisa dana akan ditanggung bersama antara pihak Bakrie dengan mitra asingnya. "Kami sedang bicara investor asing, targetnya Januari 2014 sudah finalisasi. Kita akan bentuk joint venture. Karena tentu financingnya dari luar, tidak mungkin kita yang mayoritas," ungkapnya.
Lagipula Bakrie belum punya pengalaman untuk operating maintenance di bisnis ini karena belum pernah memiliki pembangkit listrik. "Jadi kita mesti punya partner yang punya pengalaman. Di sisi lain kita harus punya partner yang punya pengalaman untuk financing sedemikian besarnya," katanya.
Lalu dari mana uang Bakrie untuk ikut menyumbang modal dalam bisnis ini? Bobby mengaku sedang dalam proses divestasi salah satu anak usaha, PT Bakrie Pipe Industries (BPI), yang dalam laporan keuangan kuartal ketiga BNBR nilai asetnya sebesar Rp 2,5 triliun.
"Sudah dalam tahap akhir. Akhir tahun ini lah selesai dan tahun depan mulai bangun pembangkit listrik. Nah itu dana dari hasil divestasi tersebut kita harapkan untuk investasi di pembangkit listrik," tuturnya.
Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno mengatakan pihaknya sedang berupaya mengurangi utang jangka pendek hingga Rp 3 triliun sampai tahun depan. Saat ini total utang jangka pendek perseroan senilai Rp 3,68 triliun dan jika ditambah repo maka total Rp 4,1 triliun.
Eddie meyakini pengurangan utang bisa mendukung ambisi pencatatan laba pada tahun depan. Hingga kuartal ketiga 2013 BNBR menderita rugi bersih Rp 750,28 miliar dan beban bunga serta keuangan yang harus ditanggung sekitar Rp 300,25 miliar. "Beban bunga dan keuangan diharapkan bisa turun separuhnya pada tahun depan," katanya. (gen/sof)
JAKARTA - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) merambah bisnis pembangkit listrik dan akan menanam investasi senilai USD 2 miliar atau sekitar Rp 23,46
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi